Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Sepuluh Juta yang Membusuk

Di lantai lima gedung megah PT. Cahaya Jaya, Pak Darma duduk nyaman di balik meja kerjanya. Ruangannya luas, ber-AC dingin, dengan jendela besar menghadap kota. Jabatan sebagai Direktur Utama telah ia pegang selama lima tahun terakhir. Dan meski banyak yang memuji kepemimpinannya, tak banyak yang tahu kalau kadang ia membuka celah untuk "pendekatan khusus". Suatu sore, datang seorang pria muda, rapi, wajah penuh semangat. Namanya Arman. Ia melamar sebagai kepala divisi pemasaran. Sebenarnya, riwayat kerjanya biasa saja. Tapi, yang luar biasa adalah amplop cokelat yang ia sisipkan di map lamaran—isinya sepuluh juta rupiah. Pak Darma mengangkat alis saat melihat isinya. Ia menimbang sebentar, lalu tersenyum tipis. “Orang muda yang tahu caranya mengesankan pimpinan,” pikirnya. Tanpa banyak tanya, Arman pun diterima kerja mulai minggu depan. --- Bulan pertama, semuanya terlihat baik-baik saja. Arman cepat akrab, sering membawa kopi untuk atasannya, dan pandai bersilat lidah. Namu...

Kata-Kata Adalah Sebuah Doa Bagi Seorang Pendidik

Dalam dunia pendidikan, setiap kata yang diucapkan memiliki makna yang dalam. Seorang pendidik bukan hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kehidupan melalui tutur katanya. Itulah mengapa pepatah “kata-kata adalah sebuah doa” memiliki arti yang sangat istimewa bagi seorang guru. Seorang pendidik adalah sosok yang setiap harinya berinteraksi dengan peserta didik melalui kata-kata. Setiap pujian, teguran, motivasi, bahkan gurauan, bisa menjadi benih yang tumbuh dalam hati dan pikiran anak-anak. Maka dari itu, kata-kata seorang guru bukan sekadar bunyi, melainkan energi yang bisa membentuk karakter dan masa depan. Ketika guru berkata, “Saya percaya kamu bisa,” kalimat itu bukan hanya penyemangat, tetapi juga doa yang mengandung harapan. Sebaliknya, ketika seorang pendidik tanpa sadar mengucapkan kata-kata yang menjatuhkan, itu bisa menjadi luka yang lama sembuhnya. Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa setiap perkataan memiliki kekuatan. Kata-kata yang tulus, posit...

Cermin Retak

Di sebuah desa kecil bernama Sukaluyu, hiduplah seorang pria bernama Raka. Ia dikenal sebagai tukang kritik, bukan karena kepandaiannya, tapi karena mulutnya yang selalu sibuk menilai orang lain. Kalau ada tetangga yang telat pergi ke ladang, Raka akan berkata, “Lihat, pemalas. Pantas hidupnya begitu-begitu saja.” Kalau anak-anak bermain terlalu lama, ia mengomel, “Anak sekarang manja. Tak bisa diharap.” Tidak ada yang luput dari sorotan mata Raka. Ia seperti cermin retak—memantulkan gambaran orang lain dengan cacat yang ia ciptakan sendiri. Suatu hari, seorang perempuan tua yang asing datang ke desa. Ia dikenal dengan sebutan Mak Inggit. Tak ada yang tahu dari mana asalnya, tapi dalam waktu singkat, ia disukai warga karena tutur katanya yang lembut dan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. Raka, seperti biasa, merasa terganggu. “Pura-pura baik. Perempuan tua itu pasti ada maunya,” gumamnya. Sampai suatu malam, saat bulan purnama menggantung rendah, Raka penasaran dan memutuskan m...

Cahaya dari sudut kelas

Di sudut kelas yang tak pernah tersorot, duduklah seorang siswa bernama Arga. Ia bukan yang paling pintar, bukan pula yang paling aktif. Namun, ia selalu datang paling pagi, mencatat paling rapi, dan belajar paling keras. Arga percaya, usaha tak akan mengkhianati hasil—dan lebih dari itu, ia berharap suatu hari gurunya akan melihat dan menghargai perjuangannya. Setiap hari, Arga memperhatikan Bu Ratna, guru matematika yang terkenal tegas dan jarang tersenyum. Arga menyukai matematika sejak dulu, dan ia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa. Ia mengerjakan PR tepat waktu, bahkan sering membantu teman-temannya yang kesulitan. Namun, selama satu semester berlalu, tak pernah sekalipun Bu Ratna menyebut namanya. Nilainya bagus, tapi tak pernah jadi yang tertinggi. Arga mulai bertanya dalam hati, “Apa usahaku masih kurang?” Suatu hari, kelas mereka mengadakan lomba cerdas cermat antar-kelas. Arga ditunjuk sebagai cadangan. Ia tetap semangat, membantu tim utama berlatih, membuat soal latihan, ...