Sepuluh Juta yang Membusuk
Di lantai lima gedung megah PT. Cahaya Jaya, Pak Darma duduk nyaman di balik meja kerjanya. Ruangannya luas, ber-AC dingin, dengan jendela besar menghadap kota. Jabatan sebagai Direktur Utama telah ia pegang selama lima tahun terakhir. Dan meski banyak yang memuji kepemimpinannya, tak banyak yang tahu kalau kadang ia membuka celah untuk "pendekatan khusus". Suatu sore, datang seorang pria muda, rapi, wajah penuh semangat. Namanya Arman. Ia melamar sebagai kepala divisi pemasaran. Sebenarnya, riwayat kerjanya biasa saja. Tapi, yang luar biasa adalah amplop cokelat yang ia sisipkan di map lamaran—isinya sepuluh juta rupiah. Pak Darma mengangkat alis saat melihat isinya. Ia menimbang sebentar, lalu tersenyum tipis. “Orang muda yang tahu caranya mengesankan pimpinan,” pikirnya. Tanpa banyak tanya, Arman pun diterima kerja mulai minggu depan. --- Bulan pertama, semuanya terlihat baik-baik saja. Arman cepat akrab, sering membawa kopi untuk atasannya, dan pandai bersilat lidah. Namu...