Ciri-Ciri Guru yang Enggan Mendampingi Peserta Didiknya di Sekolah

Seorang guru memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Selain mengajar, mereka juga berfungsi sebagai pembimbing, pengarah, dan motivator bagi peserta didik. Namun, tidak jarang terdapat beberapa guru yang enggan mendampingi peserta didiknya dengan maksimal, yang bisa memengaruhi kualitas pembelajaran dan perkembangan siswa di sekolah. Berikut adalah beberapa ciri-ciri guru yang enggan mendampingi peserta didiknya:

1. Kurangnya Keterlibatan dalam Kegiatan Pembelajaran

Guru yang enggan mendampingi siswa biasanya terlihat kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Mereka mungkin hanya fokus pada materi yang disampaikan tanpa memberikan perhatian yang cukup kepada peserta didik. Misalnya, mereka tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya atau berdiskusi, bahkan ketika siswa tampak bingung atau kesulitan memahami materi.

2. Tidak Memberikan Umpan Balik atau Evaluasi

Seorang guru yang tidak peduli dengan perkembangan siswa biasanya jarang memberikan umpan balik atau evaluasi yang membangun. Padahal, umpan balik sangat penting untuk meningkatkan pemahaman siswa dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan. Guru yang enggan mendampingi akan cenderung mengabaikan peran ini dan membiarkan siswa belajar tanpa arahan yang jelas.

3. Kurangnya Empati terhadap Kesulitan Siswa

Empati adalah kunci dalam membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa. Guru yang enggan mendampingi peserta didiknya cenderung kurang peka terhadap kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa, baik itu dalam hal akademis maupun emosional. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa siswa mengalami tekanan atau kesulitan yang mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan mereka.

4. Mengabaikan Kebutuhan Individual Siswa

Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda dalam belajar, baik itu dalam hal kecepatan belajar, gaya belajar, atau dukungan emosional. Guru yang enggan mendampingi siswa biasanya tidak berusaha untuk mengenali atau menyesuaikan metode pembelajaran dengan kebutuhan individu siswa. Hal ini bisa menyebabkan siswa merasa diabaikan dan kesulitan berkembang secara maksimal.

5. Menghindari Tanggung Jawab dalam Pembimbingan

Guru yang enggan mendampingi siswa seringkali menghindari tanggung jawab lebih dalam membimbing siswa di luar jam pelajaran, seperti dalam bimbingan konseling, kegiatan ekstrakurikuler, atau mendampingi siswa dalam proyek dan tugas kelompok. Mereka mungkin lebih memilih untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang membutuhkan perhatian atau waktu ekstra, meskipun hal ini sangat penting bagi perkembangan siswa.

6. Tidak Memberikan Motivasi atau Dukungan Moral

Seorang guru seharusnya dapat memberikan motivasi dan dukungan moral kepada siswa, terutama ketika mereka menghadapi tantangan atau kegagalan. Guru yang enggan mendampingi siswa akan cenderung tidak memberikan dorongan semangat atau penguatan positif, yang dapat memengaruhi rasa percaya diri dan semangat belajar siswa.

7. Menunjukkan Ketidaktertarikan dalam Perkembangan Siswa

Guru yang tidak peduli dengan perkembangan siswa biasanya tidak menunjukkan ketertarikan terhadap prestasi atau kemajuan siswa. Mereka mungkin tidak mengikuti perkembangan hasil ujian, nilai rapor, atau capaian lainnya yang menunjukkan seberapa jauh siswa berkembang. Ketidaktertarikan ini bisa membuat siswa merasa tidak diperhatikan, yang pada akhirnya mempengaruhi motivasi mereka untuk belajar.

8. Tidak Mendorong Partisipasi Siswa dalam Kegiatan Sekolah

Guru yang enggan mendampingi siswa tidak akan aktif mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti seminar, lomba, atau kegiatan sosial. Padahal, partisipasi dalam kegiatan ini sangat penting untuk perkembangan karakter dan keterampilan sosial siswa. Sikap acuh terhadap kegiatan ekstrakurikuler atau acara sekolah lainnya bisa menghalangi siswa untuk mengembangkan potensi mereka di luar ruang kelas.

Dampak dari Guru yang Enggan Mendampingi Peserta Didik

Guru yang enggan mendampingi peserta didiknya dapat memengaruhi motivasi, perkembangan, dan kinerja siswa. Siswa yang merasa diabaikan atau tidak mendapat perhatian yang cukup dari guru bisa kehilangan minat dalam belajar dan mengalami penurunan prestasi. Dalam jangka panjang, hal ini juga dapat merusak hubungan antara siswa dan sekolah, serta membentuk pola pikir negatif terhadap pendidikan.

Sebagai bagian dari sistem pendidikan, guru diharapkan tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga menjadi pembimbing dan pendamping yang peduli terhadap perkembangan setiap siswa. Oleh karena itu, penting bagi setiap guru untuk menyadari peran mereka dalam membentuk karakter dan masa depan generasi mendatang.

Penutup

Penting untuk diingat bahwa tugas guru tidak hanya terbatas pada pengajaran materi pelajaran, tetapi juga mencakup mendampingi siswa dalam proses belajar dan perkembangan pribadi mereka. Dengan memberikan perhatian lebih, empati, dan dukungan, seorang guru dapat membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka dan membangun hubungan yang kuat dengan peserta didiknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH WAWANCARA GURU DAN SISWA

Contoh Rencana Kegiatan Sekolah (RKS)

skripsi Tesi Triani, S.Pd metode SQRQCQ