Merasa terancam atau tersaingi?
Merasa Terancam Saat Teman Kerja Sukses, Wajar atau Harus Dihindari?
Dalam dunia kerja, sering kita jumpai momen ketika seorang rekan mendapat promosi, penghargaan, atau sukses besar. Reaksi yang muncul bisa beragam: ikut bangga, termotivasi, tapi juga ada yang merasa terancam. Pertanyaannya, apakah itu wajar?
Perasaan yang Manusiawi
Secara psikologis, rasa terancam saat melihat orang lain sukses adalah hal manusiawi. Menurut social comparison theory (Festinger, 1954), manusia secara alami suka membandingkan dirinya dengan orang lain. Maka, saat rekan kerja melesat, muncul pertanyaan dalam hati: “Apakah saya tertinggal? Apakah posisi saya aman?”
Apalagi jika budaya kerja di kantor memang kompetitif, rasa terancam bisa muncul lebih kuat.
Mengapa Perasaan Itu Bisa Muncul?
Beberapa faktor yang sering memicunya antara lain:
Kurangnya percaya diri → tidak yakin pada kemampuan diri sendiri.
Lingkungan kerja kompetitif → terlalu menekankan persaingan daripada kolaborasi.
Kurang penghargaan → kontribusi pribadi tidak diakui, sehingga sukses orang lain terasa menyakitkan.
Takut tertinggal → merasa sukses rekan berarti dirinya gagal.
Dampak Jika Tidak Dikelola
Jika dibiarkan, perasaan terancam bisa berdampak negatif:
Stres dan burnout.
Turunnya motivasi kerja.
Konflik atau gosip di tempat kerja.
Hambatan kerja sama tim.
Mengubah Ancaman Menjadi Inspirasi
Kabar baiknya, perasaan ini bisa dikelola dengan cara yang sehat:
1. Refleksi diri – Alihkan rasa iri menjadi evaluasi. Apa yang bisa saya pelajari dari rekan yang sukses?
2. Fokus pada tujuan pribadi – Setiap orang punya jalur karier masing-masing, tidak perlu selalu membandingkan.
3. Bangun kolaborasi – Jadikan rekan sukses sebagai partner, bukan pesaing.
4. Rayakan keberhasilan – Mengucapkan selamat dengan tulus justru bisa mengurangi rasa terancam.
5. Kembangkan diri – Gunakan momen itu sebagai motivasi untuk meningkatkan kompetensi.
Peran Organisasi
Selain individu, organisasi juga berperan penting. Perusahaan sebaiknya membangun lingkungan kerja yang:
Menghargai kontribusi semua pegawai, bukan hanya yang paling menonjol.
Memberi jalur karier yang jelas.
Menekankan kerja sama dibanding persaingan yang tidak sehat.
Kesimpulan
Merasa terancam saat teman kerja sukses adalah reaksi psikologis wajar. Namun, kuncinya ada pada bagaimana kita mengelola emosi tersebut. Daripada membiarkan perasaan itu berubah menjadi racun, lebih baik menjadikannya bahan bakar untuk berkembang.
Ingat, sukses orang lain bukan berarti kegagalan kita. Justru bisa menjadi cermin dan inspirasi untuk melangkah lebih jauh.
Komentar
Posting Komentar
Jangan lupa kasih komentarnya yah ... ! masukan dan kritikan sangat kami harapkan ... !