Aku Bukan Diriku (Cerpen)
Aku Bukan Diriku (Togov Rabara Deli) Alarm asrama ini membuatku stres. Setiap pagi bunyinya selalu memaksaku bangun untuk mandi. Zahra sudah menungguku di depan pintu. Aku bergegas dan mengikutinya sembari membawa Al-Qur’an. Mata ini dipaksa terbuka meskipun badan sempoyongan. Sesekali aku menyenggol dinding gedung asrama yang gelap. Ditambah mati lampu sejak dini hari tadi, membuat mata sulit terpejam. Serangan nyamuk-nyamuk yang bertubi-tubi membuatku marah. Tapi, kami dilarang mengeluarkan suara jika akan mengganggu santri asrama kamar lainnya. “Fayza! kamu jalannya baik-baik dong,” Aku kembali mengangkat kepalaku tegak. “Nanti kamu dapat poin, kalau tidak ikhlas dalam beramal,” “Iya. Aku tahu, kok?” Selang beberapa menit akhirnya aku sampai di masjid. Tempat terbaik yang aku impikan sudah penuh oleh santri lainnya. Duduk di bawah AC tegak yang ada di salah satu sudut ruangan masjid. Ketika kakak kelas lengah, saat itu waktu yang pas untuk sejenak memeja...